Ki uut menjelaskan, pementasan wayang ini rencananya akan berlangsung selama tujuh jam di Pendapa Kabupaten Batang.
Pada momen ini akan menyuguhkan lakon \’Bimo Suci\’ yang berkisah tentang pencarian jati diri Raden Bratasena.
“Kisah Raden Bratasen membuka untuk menghormati orangtuanya, Raden Pandu Dewanata hingga mendapatkan hidup yang bahagia,” katanya.
Sementara, Ki Ananta Oriza Ardian, salah satu dalang cilik, mengaku sudah menggemari seni wayang sejak duduk di bangku kanak-kanak hingga sekarang.
“Saya biasanya latihan hanya seminggu sekali, tapi sekarang waktu latihan saya tambah karena mau tampil di Pendapa.
Ini latihan gerakan \’Budalan\’, atau berangkatnya para Kurawa ke medan pertempuran,” pungkas dalang cilik Ki Ardian. ***