Bebernanews.com – Sebanyak 3.294 jiwa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terdampak kekeringan akibat musim kemarau 2024. Mereka tersebar di enam desa dari empat kecamatan, Minggu (16/6/24).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan menyebut, enam desa itu adalah Bojong dan Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten.
Kemudian Desa Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan, Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu, dan Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.
Budi menyebut, terdapat penambahan 108 keluarga yang terdampak kekeringan tahun ini yang terdiri dari 406 jiwa dari sebelumnya 775 keluarga yang terdiri dari 2.888 jiwa. Jadi, kata dia, saat ini menjadi 883 keluarga yang terdiri dari 3.294 jiwa.
Penambahan ini terjadi karena area yang terdampak kekeringan di dalam satu desa bertambah luas. “Sehingga jumlah warga yang terdampak kekeringan pun turut bertambah,” katanya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, beberapa waktu lalu BPBD Cilacap menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 15 tangki atau yang setara dengan 75.000 liter untuk 883 keluarga.
Namun menurut dia, hingga Jumat (14/6/24) belum ada pemerintah desa yang mengajukan surat permohonan bantuan air bersih. Hal ini dikarenakan terjadi hujan dalam beberapa hari terakhir sehingga menambah ketersediaan air.
“Di beberapa daerah sudah terbiasa menampung air hujan sebagai persediaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
“Meski demikian kami tetap siap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan. Berapa pun yang dibutuhkan, kami siap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga,” pungkasnya. ***